Pengalaman Suntik Vaksin Meningitis di RS Fatmawati

Hari ini (Rabu,20 Februari 2013), saya pergi ke RS Fatmawati untuk melakukan suntik vaksin meningitis. Seperti yang kita tahu, para calon jamaah haji dan umrah sekarang diwajibkan untuk memiliki kartu kuning (International Certificate of Vaccination) sebagai bukti telah melakukan suntik vaksin meningitis. Suntik vaksin ini sendiri dilakukan sebagai pencegahan bagi para calon jamaah agar tidak terkena meningitis, yakni suatu penyakit yang berasal dari bakteri dan virus dan menyebabkan radang selaput otak. Vaksin ini menjadi penting sebab ketika kita berada di tanah suci, maka kita akan bertemu dan berada dekat dengan orang-orang dari seluruh dunia, termasuk orang-orang dari negara endemik meningitis seperti Arab Saudi dan negara-negara Afrika.

Perdebatan terkait vaksin ini sudah cukup lama ada. Ditemukannya unsur zat babi dalam vaksin menjadi penyebab utama banyaknya pihak yang ragu untuk melaksanakan suntik ini. Fatwa MUI sebenarnya telah menyatakan, apabila di Indonesia belum bisa menyediakan vaksin yang halal, maka memakai vaksin yang ada hukumnya diperbolehkan sebab digolongkan sebagai kondisi darurat. Namun, sejak tahun 2010, mulai tersedia vaksin meningitis yang halal di Indonesia, dan bila memang begitu, maka fatwa yang sebelumnya menjadi gugur. Sebelum melakukan vaksin, saya telah menanyakan ke RS Fatmawati dan petugas menyatakan bahwa vaksin di RS tersebut sudah halal.

Akhirnya, hari ini saya berangkatlah ke RS Fatmawati. Dengan semangat 45, saya sudah sampai di parkiran RS pukul 7 pagi. Huahahahaha. Setelah sarapan dan membereskan ini-itu, akhirnya kami keluar mobil sekitar pukul 07.30. Kami langsung menuju ke Griya Husada (letaknya di depan CFC)gedung tempat pendaftaran dan pembayaran. Ternyata, pelayanan di gedung ini sudah buka mulai pukul 07.00.

Saat sampai di Griya Husada, kita cukup bicara pada mas-mas penjaganya bahwa kita ingin suntik meningitis, lalu nanti kita akan diberi formulir isian data. Setelah mengisi data, formulir kita kembalikan bersama dengan 1 lembar fotokopi passpor dan 1 lembar foto 4×6. Kegiatan selanjutnya adalah menunggu. Tak lama, nama kita akan dipanggil dan kita akan diberikan lembar pembayaran untuk membayar biaya suntik vaksin meningitis sebesar Rp 160.000. Saya kemudian menuju kasir untuk membayar. Oya, saya hanya membayar suntik untuk vaksin meningitis saja, tapi apabila kita juga ingin disuntik vaksin influenza juga bisa, biayanya Rp 170.000 sehingga total biaya menjadi Rp 330.000. Tapi, pada saat saya mendaftar di Griya Husada, saya tidak ditawari vaksin influenza ini. Ternyata, kata kawan saya, vaksin influenza ini ditawari di dalam ruangan suntik dan dibayar langsung disana (tapi saya gak ditawarin juga sih tadi, hahaha)

Setelah melakukan pembayaran, saya membawa seluruh berkas (bukti bayar, fotokopi passpor, foto, dan formulir) ke Sentra Haji dan Umrah yang letaknya tidak jauh dari Griya Husada. Sentra Haji dan Umrah ini dibuka dari pukul 08.00-12.00 pada hari kerja (Senin-Jum’at) untuk pelayanan administrasinya, setelah pukul 12.00 pelayanan administrasi ditutup dan hanya tinggal melayani suntikannya saja. Sesampainya disana, saya serahkan semua berkas pada suster penjaga. Kegiatan selanjutnya adalah kembali menunggu. Huehehehe. Karena setelah berkas diperiksa, kita akan dipanggil oleh suster untuk dicek tensi darahnya, ditimbang berat badannya, dan diukur tingginya (eike berasa di posyandu). Setelah itu? Nunggu lagi~

Nah, nunggu yang terakhir ini agak lama. Sebab, saya sudah selesai dicek tensi nya sejak jam 8 pagi. Tapi sampai jam 9, belum juga dipanggil untuk suntik. Di ruang tunggu ini, pada pukul 8-9 pagi sudah terdapat kurang lebih 25 orang yang mengantri. Dan terus bertambah. Banyak diantara mereka yang sudah nenek-nenek atau kakek-kakek. Terharu deh saya. Melihat orang-orang setua itu sangat bersemangat untuk suntik pagi-pagi demi pergi ke Tanah Suci. Bahkan ada juga yang jalannya sudah harus dituntun atau sudah bongkok. Ah, mereka saja bersemangat. Kita yang masih muda tentu harus lebih semangat.

Akhirnya, sekitar pukul 9 lewat sedikit, saya dipanggil ke ruangan (FYI, saya ada di urutan nomer 2 lho, itu baru dipanggil jam 9 lewat). Sebelum disuntik, saya dicek data sebentar oleh petugas dan ditanya-tanya tentang riwayat kesehatan, termasuk tentang kemungkinan hamil. Sebab, wanita hamil tidak boleh disuntik vaksin meningitis. Saya juga baru tau bahwa setelah suntik vaksin meningitis, kita tidak boleh donor darah selama setahun.

Setelah itu, saya masuk ke dalam ruangan suntik. Proses suntik hanya sebentar sekali dan tidak terlalu sakit. Kita disuntik di lengan kiri jadi persiapkan aja pakai baju yang memudahkan untuk disuntik di lengan kiri. Vaksin ini berlaku untuk dua tahun sehingga bila akan ke Tanah Suci lagi di tahun yang sama atau tahun depan, tidak perlu suntik lagi. Setelah selesai disuntik, kita diberikan buku kuning dan boleh pulang! Yeeaaaa! Saya akhirnya keluar dari RS sekitar pukul 09.15. Saat saya keluar, widih yang ngantri udah banyak bener, sampe keluar-keluar dan berdiri karena bangku di ruang tunggu gak cukup.

Jadi, saran saya, jika ingin suntik vaksin meningitis disini, usahakan datang pagi supaya dapet nomer kecil dan mencegah kemungkinan kehabisan vaksin. Sebab, per harinya bisa jadi jumlah vaksin dijatah hanya untuk sekian orang (dan kita tidak tau berapa), jadi lebih baik cari aman. Lalu, jangan lupa bawa persyaratan yang dibutuhkan yakni fotokopi passpor dan foto 4×6 sebanyak 1 lembar. Waktu di ruang tunggu tadi, ada nenek-nenek yang sudah datang sejak pagi sekali (bahkan sebelum saya), tapi tidak bisa mendaftar karena tidak membawa fotokopi passpor 😦

Selanjutnya, serahkan semuanya pada Allah. Mohon doa semoga suntik ini berkah dan baik, sebab persoalan halal-tidak halal nya vaksin terkadang masih mengusik. Tapi usaha kita untuk menjaga kesehatan tubuh yang juga amanah-Nya itu hanya sampai disini, sisanya biarlah Allah yang menilai dan mengganjar niat serta upaya kita. Semoga satu langkah ini bisa mendekatkan kita ke Tanah Suci-Nya. Semoga satu langkah ini bisa membantu kita memantaskan diri untuk memenuhi undangan-Nya. Semoga. Aamiin… 🙂

25 thoughts on “Pengalaman Suntik Vaksin Meningitis di RS Fatmawati

  1. bermanfaat bgt infonya. kbtulan ortu mau umroh bulan depan. bsok rencananya mau ke fatmawati. berarti mesti dtg pagi2 ya buat vaksin. smoga lancar nih

  2. Thanks atas informasinya, kebetulan minggu ini juga saya mo Vaksin, untuk baca blok ini dulu, jadi tau deh harus bawa passport 🙂

    • wa’alaykumussalam wr wb. Setau saya, selain di RS Fatmawati bisa di Halim, Cengkareng, Kemayoran, dan Tanjung Priok. Tapi, di Kemayoran itu hanya khusus karyawan Garuda.

  3. untuk persyaratan ftkp passpor dan pas photo, apakah untuk semua yang mau suntik, atau hanya yang ingin pergi haji atau umroh? terima kasih.

  4. assalamualaikum wr wb mba anisa,, terima Kasih infonya, bermanfaat banget. semoga mendapat pahala dari Allah. Saya juga mau suntik. klo di cengkareng tempat suntiknya dimana yah? karena saya juga tinggal di cengkareng, jadi biar deket.

  5. Kemarin 6 Februari 2017 suntik meningitis di Fatmawati.
    Datang jam 6.30 pagi, terus dilayani pake catatan manual oleh security untuk dapat jadwal antri. kemudian dipanggil satu-satu untuk masuk ruangan biar gak berebut nomer antrian. antrian ditangan dapat nomer 76. Oh iya pas dicatat manual sama security pastikan nama anda tidak terlewat terkadang securitynya gak fokus bacain nama orang “True Story” saya kena saat nama saya dilewatin beberapa orang.
    Skip, masuk ke ruangan terus ngisi data diri dikomputer yang disediakan bagi yang belum pernah berobat di fatmawati (Wajib) bakal ngantri juga. Trus jam 8 teng loket baru dibuka dan satu-satu dipanggil untuk dicek nomor antrian (Gak Penting amat proses ini saran buat rs fatmawati ) kemudian naik ke lantai tiga, banyak suster yang mengecek keabsahan data kita seperti fotokopi ktp dan potokopi passpor (foto kayanya ga wajib heran juga kenapa ga diperiksa masukan buar rs fatmawati) terus ngisi formulir manual (Sediakan pulpen dari rumah). setelah mengisi formulir kumpulin lagi ke meja perawat. 45 menit kemudian dipanggil dan disuntik. bayar 305.000. terus ambil buku kuningnya… saran saya datangnya agak siangan, nyantai ajaaa ga usah buru-buru. pelayanan suntik sangat cepat. ngantre nya yang lama hehehehe

Leave a reply to deri Cancel reply